Tajuk
Rencana – Minggu, 04 Nov 2012
Obama Masih Unggul di Kantong Suara
Penentu
WASHINGTON
DC, SABTU – Tiga hari menjelang hari pemungutan suara untuk memilih presiden
Amerika Serikat, calon petahana Barack Obama masih unggul di sejumlah Negara bagian
yang akan menjadi penentu kemenangan. Meski demikian, selisih dukungan dengan
calon presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, sangat tipis. Apa pun masih bisa
tejadi.
Pemilu presiden AS akan digelar hari
selasa, 6 November mendatang. Sebelum itu, sejumlah Negara bagian telah
menggelar pemilu awal. Sekitar 25 juta pemilih telah menggunakan hak pilihnya
dalam pemilu awal yang digelar di 34 negara bagian dan Distrik Columbia-tempat
ibu kota AS berada.
Menurut laporan Associated Press, pilihan para pemilih awal
itu cenderung jatuh kepada Obama. Penghitungan suara resmi memang belum
dilakukan sampai tanggal 6 November. Namun, beberapa Negara bagian dengan
mayoritas pemilih mengambang mengumumkan afiliasi partai pemilih awal tesebut.
Berdasarkan afliasi partai para
pemilih itu, partai Obama, yakni partai Demokrat, unggul di Florida, Iowa,
Nevada, North Carolina, dan Ohio. Sementara Partai Republik dilaporkan hanya
unggul di Colorado.
Pemenang pemilihan presiden di AS
tidak ditentukan oleh total jumlah suara pemilih secara nasional, tetapi oleh
perolehan electoral college di setiap
Negara bagian. Seorang calon harus memenangi sedikitnya 270 electoral college untuk melenggang ke
Gedung Putih.
Menurut presiden CNN, sebanyak 237 electoral college hampir pasti berada di
tangan Obama dari Negara-negara bagian basis pendukung Demokrat. Sementara
Romney baru diperkirakan meraih 206 electoral
college dari basis pendukung Republik.
Itu sebabnya, para calon presiden
berjuang memenangi pemilu di Negara-negara bagian dengan mayoritas pemilih
mengambang atau disebut swing states.
Saling serang
Salah satu swing state yang menjadi ajang pertempuran sengit antara Obama dan
Romney adalah Ohio. Hari Jumat (2/11) waktu setempat, kedua capres sama-sama
menggelar kampanye di negara bagian tersebut.
Jajak pendapat yang digelar NBC
News/Wall Street Journal/Marist
menunjukkan Obama didukung 51 persen responden di Ohio. Sementara Romney hanya
mendapat dukungan 45 persen responden. Di Florida, Obama mendapat 49 persen
dukungan calon pemilih, sementara Romney membuntuti dengan 47 persen.
Dalam momen-momen kampanye terakhir
sebelum hari pemungutan suara, kedua calon terus menyerang satu sama lain.
Romney kembali mengatakan bahwa Obama telah gagal mengembalikan pertumbauhan
ekonomi AS yang terpuruk sejak 2008. “Selama empat tahun, kebijakan Presiden
Obama telah menghancurkan kelas menengah Amerika,”ujar Romney.
Sebaliknya, Obama menyerang Romney
atas tuduhannya bahwa perusahaan otomotif General Motors (GM) dan Chrysler
berniat memindahkan pusat produksi mobilnya ke China. Baik pihak GM maupun
Chrysler telah membantah pernyataan Romney tersebut.
“Saya tahu kita sudah dekat dengan
pemilu, tetapi ini bukan permainan. Ini soal mata pencarian dan kehidupan
rakyat. Jangan menakut-nakuti warga Amerika yang bekerja keras hanya demi
meraih suara,”kata Obama di Ohio.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar