Sabtu, 31 Agustus 2013

observasi PLH

MELAKUKAN OBSERVASI
IMG03497-20130830-1103.jpg
LOKASI                                    :           SAWAH PINGGIR KALI
 RT OO5 DESA TELAGA ASIH
TANGGAL OBSERVASI                      :           30 AGUSTUS 2013
OBSERVER                              :           AISYAH SABATINI
 
CATATAN :
a.      Komposisi sampah yaitu anorganik
Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.  Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton;
b.      Distribusi sampah yaitu tercecer masuk selokan atau kali sehingga kali menyumbat dan menjadi bau
c.       Sistem pengelolaan sampah
§  Reduce ( Mengurangi ); berarti mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan Contohnya, Hindarkan menggunakan produk-produk sekali pakai, menghemat pemakaian air dan listrik, menghindarkan penggunaan kantong plastik sekali pakai saat berbelanja, dan jangan mempergunakan tisu atau lap sekali pakai.
§  Reuse ( Memakai Kembali ) ; sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah. misalnya memanfaatkan wadah kaleng bekas sebagai tempat pensil, botol bekas sebagai pot bunga, pakaian bekas sebagai lap dan sebagainya.
§  Recycle ( Mendaur Ulang ); sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri non-formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.  Teknologi daur ulang, khususnya bagi sampah plastik, sampah kaca, dan sampah logam, merupakan suatu jawaban atas upaya memaksimalkan material setelah menjadi sampah, untuk dikembalikan lagi dalam siklus daur ulang material tersebut. 

§  Metode Pembakaran / Pemusnahan; metode pengelolaan sampah dengan cara pembakaran biasanya digunakan untuk mengelola sampah-sampah padat. Sampah yang sudah eterkumpul kemudian dibakar dengan menggunakan alat pembakar atau Insinerator. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar